Asal Mula Nama Kota Bekasi

11/02/2015 04:25:00 PM
Asal Mula Nama Kota Bekasi - Kota Bekasi sebagai Kota Penyangga Ibukota Jakarta, ternyata memiliki sejarah yang panjang. Kota Bekasi tumbuh dan berkembang seiring dengan hadirnya sungai (kali) alam yang membentang dari selatan ke utara Jakarta yaitu Kali Bekasi.

Asal Mula Nama Kota Bekasi


Seorang ahli filologi, Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka meyakini bahwa kata Bekasi berasal dari kata Candrabhaga, sebuah kata yang tertera pada prasasti Tugu. Prasasti Tugu ini untuk pertama kali ditemukan pada tahun 1878 di kampung Tugu, Cilincing, Bekasi yang sejak tahun 1970-an Daerah Cilincing masuk ke dalam wilayah DKI Jakarta. Tahun 1911 prasasti Tugu dipindahkan ke Museum Nasional, dan wujudnya bisa kita saksikan saat ini.



Menurut Poerbatjaraka, Kali Candrabhaga adalah Kali Bekasi sekarang. Kata Bekasi berasal dari kata Candrabhaga; Candra berarti bulan atau sasi dalam bahasa Jawa Kuno dan Bhaga berarti bagian, jadi Candrabhaga berarti bagian dari bulan.


Pengucapan kata Candrabhaga berubah menjadi Sasibhaga atau Bhagasasi. Untuk pengucapannya sering disingkat Bhagasi, dan karena pengaruh bahasa Belanda sering ditulis Bacassie. Di Stasiun Kereta Api Lemahabang, misalnya, pernah ditemukan plang nama Bacassie. Kata Bacassie kemudian berubah menjadi Bekasi sampai dengan sekarang.


Prasasti Tugu bertuliskan aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk seloka bahasa Sansekerta dengan metrum Anustubh yang terdiri dari lima baris melingkari mengikuti bentuk permukaan batu.

Berikut adalah transkripsi yang terdapat dalam prasasti Tugu yang berbentuk seloka sebagai berikut:

Pura rajadhirajena guruna pinabhahuna khata khyatam purin phrapya. Candrabhagarnavam yayau pravarddhamanadwavincadvatsa (re) crigunaujasa narendradhvajbhunena (bhuten). Crimata Purnnavarmmana prarabhya Phalgune(ne) mase khata krshnatashimithau Caitracukla-trayodcyam dinais siddhaikavinchakai(h). Ayata shatsahasrena dhanusha(m) sacaten ca dvavincena nadi ramya Gomati nirmalodaka pitamahasya rajarshervvidarya cibiravanim.Bhrahmanair ggo-sahasrena(na) prayati krtadakshino.
Terjemahannya:
Dahulu atas perintah rajadiraja Paduka Yang Mulia Purnwarman, yang menonjol dalam kebahagiaan dan jasanya di atas para raja, pada tahun kedua puluh dua pemerintahannya yang gemilang, dilakukan penggalian di Sungai Candrabhaga setelah sungai itu melampaui ibukota yang masyhur dan sebelum masuk ke laut. Penggalian itu dimulai pada hari kedelapan bulan genap bulan Phalguna dan selesai pada hari ketiga belas bulan terang bulan Citra, selama dua puluh satu hari. Saluran baru dengan air jernih bernama Sungai Gomati, mengalir sepanjang 6.122 busur melampaui asrama pendeta raja yang dipepundi sebagai leluhur bersama para brahmana. Para pendeta itu diberi hadiah seribu ekor sapi. 
(Bekasi Tempo Doeloe)

Share this

Related Posts

First